DETIK-DETIK KETIKA MANUSIA DICIPTAKAN OLEH ALLAH S.W.T.




Diriwayatkan dari As-Suddi, dari Ibnu Masud, dari seorang sahabat Rasulullah S.A.W, mereka bercerita;

"Allah S.W.T. mengutus malaikat Jibrail ke bumi untuk mengambil tanah dari bumi, namun bumi menolaknya,
"Aku berlindung kepada Allah, Jangan kau kurangi atau nodai aku".

Jibrail pun kembali dan tidak jadi mengambilnya. Ia kemudian melapor: 
"Tuhan, bumi memohon perlindungan diri, maka aku melindunginya".

Setelah itu Allah S.W.T. mengutus malaikat Mikail, namun bumi lagi-lagi berlindung kepada Allah dan Mikail pun melindunginya. Mikail lalu kembali dan melapor seperti yang dilaporkan oleh malaikat Jibrail.

Allah S.W.T. kemudian mengutus malaikat maut. Tapi bumi juga berlindung kepada Allah, maka malaikat maut berkata:
"Aku juga berlindung kepada Allah jika aku kembali tanpa melaksanakan perintah-Nya".

Setelah itu malaikat maut mengambil (sebongkah tanah) dari permukaan bumi, lalu mencampurinya. Tidak cukup mengambil dari satu tempat, ia pun mengambil tanah putih, merah dan hitam. Itulah yang menyebabkan anak Adam lahir dengan warna kulit yang berlainan.

Malaikat Maut lantas naik membawa campuran tanah tersebut, kemudian membasahinya hingga kembali menjadi tanah yang melekat satu sama lain.

Selanjutnya Allah S.W.T. berfirman pada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan sujud kepadanya".
(QS: Shaad (38): 71- 72).

Pada awalnya Adam diciptakan dalam bentuk jasad dari unsur tanah selama empat puluh tahun dengan kadar hari jumaat. Ketika malaikat menghampirinya, mereka gusar dengan apa yang dilihatnya, dan yang paling gusar adalah iblis. 

Setiap kali menghampirinya, iblis langsung memukulnya dan jasad tanah itu pun mengeluarkan suara tembikar dari tanah kering. Iblis ketika itu memukul sambil berkata:
"Untuk apa kamu diciptakan?"

Satu per satu malaikat keluar masuk menontonnya.
Akhirnya, Allah S.W.T. berkata kepada malaikat:
"Jangan takut pada ini, Sesungguhnya Tuhan kamu kekal dan ini hanyalah benda kosong yang jika Aku mahu maka boleh saja Aku binasakannya".

Saat masa peniupan roh ke dalam jasad dari tanah tersebut tiba, 
Allah S.W.T. bertitah kepada para malaikat:
"Jika Aku telah meniupkan roh Ku ke dalam jasad Adam maka sujudlah dihadapannya".

Ketika roh ditiupkan dan menelusup masuk ke dalam kepalanya, ia langsung bersin.
Malaikat lalu berseru:
"Katakan; "Alhamdulillah".
Ia pun berucap: "Alhamdulillah".
Allah S.W.T. kemudian menyahut: "Yarhamukallah (semoga Tuhanmu menyayangimu)".

Ketika roh menelusup masuk ke dalam matanya, ia langsung melihat buah-buahan syurga. Begitu roh masuk ke kerongkongannya, ia pun bernafsu ingin makan dan langsung merangkak menggapai buah-buahan syurga sebelum roh mencapai kakinya.

Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud):
"Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa".
(QS: Al- Anbiyaa' (21): 37).



KEANGKUHAN IBLIS DAN KEENGGANANNYA UNTUK BERSUJUD DI HADAPAN ADAM A.S.




Jauh sebelum menciptakan Adam a.s, Allah S.W.T. telah memberitahu para malaikat bahawa Dia akan menciptakan manusia dari tanah. Sejak jauh hari mereka juga telah diperintahkan untuk bersujud kepadanya jika Allah telah selesai menciptakannya sebagai bentuk permuliaaan, penghormatan dan pelaksanaan perintah Allah S.W.T.

Segenap malaikat mematuhi dan melaksanakan perintah tersebut, dan hanya iblis yang membangkang. Ia bukan dari jenis malaikat, melainkan dari jenis jin, dan membangkang pada Allah memang sudah menjadi tabiat serta wataknya.

Ia kemudian enggan sujud di hadapan Adam dan bersikap sombong kepada Allah S.W.T.
Ia mengaku dirinya lebih baik daripada Adam lantaran ia diciptakan dari api sementara Adam diciptakan dari tanah, dan menurutnya unsur api lebih baik daripada unsur tanah.

Dalam hal ini ia telah melakukan kesalahan dan menentang perintah Allah S.W.T.
Ketika itulah Allah S.W.T. langsung mengeluarkan dua keputusan yang sangat penting.
Keputusan pertama ditujukan kepada iblis.

Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud):
"Maka keluarlah kamu dari syurga. Sesungguhnya kamu adalah orang yang diusir, Sesungguhnya kutukanKu tetap atasmu sampai Hari Pembalasan"
(QS: Shaad (38): 77-78)

Sedangkan keputusan kedua ditujukan kepada Adam;

Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud):
"Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanan yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim".
(QS: Al-Baqarah (2): 35).

Allah S.W.T. mengusir pembangkang ini (iblis) dari pintu rahmatNya (syurga) dan menamainya`IBLIS' sebagai bentuk pengumuman bahawa ia telah terusir dan terputus dari rahmat serta pengampunan Allah S.W.T.

Allah S.W.T. telah mencampakkan iblis dari langit dengan status tercela dan terusir. 
Ketika iblis meminta penangguhan atas dirinya sehingga hari berbangkit (kiamat), maka Allah S.W.T. Yang Maha Penyantun Lagi Maha Sabar yang tidak pernah tergesa-gesa menghukum hamba yang membangkang kepada-Nya ini pun mengqabulkan permintaannya.

Iblis pun bersorak-sorak penuh riang.

Disebabkan merasa dirinya aman dari kematian sehingga hari kiamat, ia semakin berani dan melampaui batas.

Iblis berkata: 
"Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba Mu yang ikhlas di antara mereka". (QS: Shaad (38): 82-83).

"Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku, Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai Hari Kiamat, nescaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". (QS: Al Israa' (17): 62).

Allah S.W.T. kemudian mengeluarkan ancaman berupa seksaan teramat pedih bagi iblis dan pengikut-pengikutnya yang membangkang perintah Allah S.W.T. serta bermaksiat kepada-Nya.

Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud):
"Maka yang benar (adalah sumpahKu) dan hanya kebenaran itulah yang Ku Katakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu diantara mereka kesemuanya".
(QS: Shaad (38): 84-85).





RENUNGKANLAH HADIS INI




Dari Abu Dzarr,

Rasulullah S.A.W. bersabda:
"Sesungguhnya aku melihat apa yang kamu tidak lihat dan aku mendengar apa yang kamu semua tidak mendengarnya, langit yang mengeluarkan suara dimana ia memang layak mengeluarkan suara, tidak ada tempat didalamnya yang tidak digunakan oleh malaikat untuk meletakkan dahinya untuk bersujud kepada Allah. 

Demi Allah, seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui sudah pasti kamu akan sedikit tertawa dan lebih banyak menangis, pasti kamu tidak akan mereguk kenikmatan dengan perempuan di atas kasur, pasti kamu akan menuju ke jalan-jalan berdoa kepada Allah dengan suara keras memohon dijauhkan dari bencana, sedang kamu pasti akan berkhayal menjadi sebatang pohon yang sedang digergaji".

(Diriwayatkan oleh al-Titmidzi).




Dari Nu' man bin Basyir r.a:

Rasulullah S.A.W. bersabda:
"Penghuni neraka yang mendapat seksaan yang paling ringan di akhirat adalah orang yang pada dua telapak kakinya diberi percikan api, yang sampai ke atas mencapai ubun-ubunnya seperti bejana api dan teko (bahan untuk menghangatkan air) yang dipanaskan dengan api".

(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).






JANGAN BIARKAN NAMA ANDA DITULIS DI PINTU NERAKA.



Abul Laith Samarqandi meriwayatkan;

Rasulullah S.A.W. bersabda:
"Nama orang yang melengah-lengahkan solat walaupun satu solat fardhunya dengan sengaja, adalah tertulis pada pintu neraka yang dia mesti memasukinya".

Abdullah bin Umar r.a. telah mendengar bahawa Rasulullah S.A.W. bersabda:
"Seseorang itu bukanlah seorang Islam kalau dia tidak solat. Kedudukan solat dalam Islam adalah seumpama kepala pada badan".





ANDA INGIN DIKELILINGI OLEH PARA MALAIKAT?




Dari A'masy, dari abi Shalin, dari Abi Hurairah dan Abi Said al-khudri;

Rasulullah S.A.W. bersabda:
"Sesungguhnya Allah S.W.T. punyai malaikat yang tinggal di bumi. Jika mereka bertemu dengan kaum yang berzikir kepada Allah Azza Wa Jalla, mereka memanggil: "Kemarilah pada keinginanmu". Lalu mereka datang dan mengelilingi mereka ke langit

Maka Allah S.W.T. berkata: "Apa yang diperbuat para hamba-Ku waktu kau tinggalkan?".
Mereka menjawab: "Kami tinggalkan mereka sedang memuji, mengagungkan dan menyucikan-Mu.".
"Apakah mereka melihat-Ku?" tanya Allah S.W.T.
"Tidak", jawab para malaikat.
"Bagaimana kalau mereka melihat-Ku?" tanya Allah S.W.T. lagi.
Para malaikat menjawab: "Tentu saja, Jika mereka melihat-Mu, akan lebih menyucikan, memuji dan mengagungkan Engkau".
Allah S.W.T. bertanya: "Dari bahaya apa bahawa mereka memohon perlindungan?".
"Dari neraka".
"Apakah mereka pernah melihat neraka?".
"Tidak".
"Bagaimana seandainya mereka melihatnya?".
"Jika mereka melihatnya, tentu akan lebih menjauhinya".
Kemudian Allah S.W.T. bertanya: "Apa pula yang mereka minta?".
Mereka menjawab: "Syurga".
"Apakah mereka itu pernah melihatnya?".
"Tidak".
"Bagaimana jika mereka melihatnya?".
Mereka menjawab: "Jika mereka melihatnya, tentu mereka akan lebih merindukannya".
Kemudian Allah S.W.T. berkata: "Aku saksikan padamu bahawa Aku telah mengampuni mereka".