TAKUT KEPADA ALLAH S.W.T.





Tsauban r.a. berkata:
"Aku mendengarkan Rasulullah S.A.W. bersabda: 


"Sungguh, aku mengetahui orang-orang yang di hari kiamat mereka datang dengan kebaikan-kebaikan seperti gunung-gunung Tuhaimah Bidh, lalu menjadikannya sia-sia belaka".

Para sahabat bertanya:
"Wahai Rasulullah, apakah mereka itu dari kalangan kaum muslimin?",

Rasulullah S.A.W. bersabda:
"Ya, mereka dari kalangan kaum muslimin, mereka solat sebagaimana kamu bersolat, mereka juga berpuasa sebagaimana kamu berpuasa dan mereka juga rajin melaksanakan qiyamullail. Akan tetapi, apabila mereka dihadapkan dengan larangan-larangan Allah dalam keadaan sendirian, mereka melanggarnya".
(Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah).

Sungguh sangat menghairankan kalau kita hanya takut kepada Allah S.W.T. dalam beberapa waktu saja.
Hal yang dianjurkan adalah Kita mesti takut kepada Allah S.W.T. dalam setiap masa dan waktu, dalam keadaan senang dan sempit, maupun dalam keadaan rahsia ataupun terang-terangan, di hadapan manusia atau jauh dari mereka, dan pada saat manusia melalaikan Kita, sementara Allah S.W.T. tidak pernah melalaikan Kita.

Al-Andalusi berwasiat kepada anaknya: "Apabila kamu dirundung kecemasan dan kegelisahan dalam kegelapan malam, sementara nafsumu mengajakmu untuk berbuat kemungkaran, malulah kamu kepada pandangan Tuhanmu dan katakanlah kepada nafsumu itu, "Sesungguhnya Zat yang menciptakan kegelapan ini sedang melihatku".

Rasulullah S.A.W. bersabda:
"Apabila kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu".
(Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim).