Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud):
“(Setelah melihat
orang-orang yang bersalah itu, mereka berkata): "Apakah yang menyebabkan
kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?" Orang-orang yang bersalah itu
menjawab: "Kami tidak termasuk dalam kumpulan orang-orang yang mengerjakan
sembahyang;”
(Al-Mudatsir : 42-43)
Menurut Quraishihab dalam tafsir Al-Misbah,
"kata Saqar terambil dari kata saqara yang bererti menyengat atau mencop untuk menandai binatang. Kata saqar juga diertikan sebagai sengatan terik matahari atau besi panas yang digunakan untuk mencop binatang. Kata ini digunakan oleh Al-Qur’an sebagai salah satu tempat penyiksaan (neraka) dihari kemudian, atau nama bagi salah satu tingkat dari tempat penyiksaan itu."
"kata Saqar terambil dari kata saqara yang bererti menyengat atau mencop untuk menandai binatang. Kata saqar juga diertikan sebagai sengatan terik matahari atau besi panas yang digunakan untuk mencop binatang. Kata ini digunakan oleh Al-Qur’an sebagai salah satu tempat penyiksaan (neraka) dihari kemudian, atau nama bagi salah satu tingkat dari tempat penyiksaan itu."
Menurut Al-Qurthubi, berdasarkan satu
riwayat yang dinisbahkan kepada sahabat Nabi S.A.W, Ibn ‘Abbas, "Saqar adalah
tingkat keenam dari tujuh tingkat neraka".
Digambarkan dalam surah Al-Mudatsir tersebut bahawa Neraka Saqar adalah tempat penyiksaan dengan siksaan yang sangat pedih. Bentuk
penyiksaan di dalamnya berupa sengatan api yang membakar kulit manusia hingga
kulit mereka menghitam. Seperti kata Ibn ‘Abbas, "Saqar membakar kulit lalu
menghanguskan dan mengubah warnanya.”(baca tafsir Al-Maraghi).
Jadi, Siapakah calon utama penghuni Neraka Saqar yang
mengerikan itu?
Mereka adalah golongan yang melalaikan solat mereka.
Solat merupakan ibadah wajib dalam Islam. Ia adalah
pengakuan tentang keagungan Allah S.W.T. dan kewajaran-Nya untuk disembah dan dimohon
bantuan-Nya. Dengan demikian pengakuan bahawa mereka tidak termasuk golongan
hamba-hamba Allah yang solat mencerminkan buruknya hubungan mereka dengan
Allah. Yang dimaksudkan tentunya solat wajib.
Allah S.W.T berfirman
(yang bermaksud):
“Sesungguhnya Akulah Allah; tiada tuhan melainkan Aku; oleh
itu, sembahlah akan Daku, dan dirikanlah sembahyang untuk mengingati Daku."
(Surah Thaha: ayat 14)
Allah S.W.T berfirman
(yang bermaksud):
“Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Sesungguhnya bumiKu
adalah luas (untuk kamu bebas beribadat); oleh itu, (di mana sahaja kamu dapat
berbuat demikian) maka hendaklah kamu ikhlaskan ibadat kamu kepadaKu.”
(Al-'Ankabuut :ayat 56)
Solat Merupakan Amalan Pertama yang Dihisab
Ali bin Nashr bin Ali Jahdhami menceritakan, Sahal bin
Ahmad memberitahukan, Hammam memberitahukan kepada dari Al Hasan, dari Harits
bin Qabishah, dia berkata :
" Aku datang ke kota Madinah sambil
berdoa, " Ya Allah, mudahkanlah bagiku untuk berteman dengan
orang yang Salih"
Dia berkata lagi " Lalu aku bertemu dengan
Abu Hurairah, maka aku berkata,
"Sesungguhnya aku meminta kepada Allah untuk
diberi rezeki berupa teman yang salih yang mau menceritakan kepadaku hadis yang
dia dengar dari Rasullullah SAW, yang dengan Hadis itu Allah akan memberikan
manfaat kepadaku"
Abu Hurairah berkata" Aku mendengar Rasullullah SAW
bersabda:
"Sesungguhnya yang pertama kali dihisab
pada hari kiamat dari amalan manusia adalah solatnya, jika amalan solatnya baik
maka dia akan bahagia dan beruntung, Jika amalan solatnya buruk maka dia
termasuk orang-orang yang rugi. Jika terdapat kekurangan sedikit pada amalan
solat fardhunya, maka Allah Azza Wajalla Berfirman:
" Lihatllah ( hai para malaikat ) apakah hambaku
mengerjakan solat sunat untuk menyempurnakan solat fardhunya?' Kemudian
jika hambaku menyempurnakan solat sunat, maka solat sunat itu untuk
menyempurnakan solat fardu yang kurang, kemudian seluruh amalannya diperlakukan
seperti itu "
(Sahih Tirmidzi, Ibnu Majah no 193, 1425,1426 )