IMAN TIDAK BOLEH DIJUAL ATAU DIBELI



Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud),Apabila kamu berusaha untuk menghitung nikmat Allah niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.” (QS. Ibrahim : 24).

Sesungguhnya nikmat Allah S.W.T. yang paling mulia, kenikmatan-Nya yang paling agung, dan pemberian-Nya yang paling besar adalah kenikmatan iman.
Itulah kenikmatan terbesar dan anugerah teragung dari Allah S.W.T. kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.

Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud),Akan tetapi Allah itulah yang membuat iman terasa menyenangkan bagi kamu, membuatnya tampak indah di dalam hati kamu, dan yang membuat kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Mereka itulah orang-orang yang lurus. Sebuah keutamaan dan kenikmatan yang datang dari Allah, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Hujurat : 7-8).

Wahai hamba-hamba Allah, iman merupakan sebab untuk meraih kebahagiaan dunia dan di akhirat. Dengan iman itulah, seorang akan berjaya merasakan ketenangan dan ketenteraman, keteguhan hati dan ketenangan jiwa. Ketenteraman jiwa dan kebahagiaan manusia akan diperoleh dengannya. Demikian pula, kelazatan dunia dan akhirat akan tergapai dengannya.

Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud),Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia adalah seorang mukmin, maka Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik, dan Kami akan membalas mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang mereka lakukan.” (QS. an-Nahl : 97).

Dengan iman itulah -wahai hamba-hamba Allah- akan didapatkan syurga beserta segala kenikmatan agung, anugerah yang besar, dan pemberian yang melimpah ruah yang ada di dalam syurga. Dengan iman itulah -wahai hamba-hamba Allah- akan tercapai keselamatan dari neraka dan segala siksaan yang sangat keras dan hukuman yang sangat menyakitkan yang terdapat di dalamnya. Dengan iman itulah -wahai hamba-hamba Allah- orang-orang yang beriman akan merasakan nikmatnya memandang wajah Rabb Yang Maha Mulia subhanahu wa ta’ala, sementara kenikmatan itulah kenikmatan teragung yang akan didapatkan oleh orang-orang yang beriman.

Allah berfirman (yang bermaksud), “Pada hari itu, wajah-wajah berseri, mereka memandang kepada Rabbnya.” (QS. al-Qiyamah : 22-23).