“Adakah kamu menyangka bahawa Kami menciptakan kamu (dari tiada kepada ada) hanya saja-saja (sia-sia tanpa ada sesuatu hikmah pada penciptaan itu?) dan kamu (menyangka pula) kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-Mu'minun, 115).
BINATANG PUN TAHU BERSYUKUR KEPADA ALLAH S.W.T.
Allah S.W.T. yang menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya yang penuh dengan hikmah kehidupan.
Semuanya patuh dan taat sesuai dengan sunnatullah, sesuai dengan cara dan tujuannya masing-masing. Bahkan gugurnya sehelai daun dari atas pohon dan jatuh ke atas batu, semuanya berlaku atas perintah dari Allah S.W.T.
Seekor ulat yang menyusur dari daun ke daun itu merasa puas dengan badannya yang lemah tidak bertulang itu kerana dapat hidup bergerak, makan, minum serta mengembangkan zuriat keturunan berkat adanya nikmat Allah S.W.T. kepadanya.
Seekor gajah yang besar dan kuat juga merasa puas dengan badannya yang demikian itu, sebab ia dapat bergerak dengan bebas di hutan-hutan. Itupun berkat rahmat Allah yang diberikan kepadanya, lalu iapun bertasbih memuji Allah S.W.T.
Burung-burung juga merasa bahagia dengan adanya sayap yang diberikan oleh Allah S.W.T. kepadanya, sehingga ia dapat terbang di alam bebas, dari bukit ke bukit serta dari pohon ke pohon.
Begitu juga ikan yang ada di dalam laut merasa puas dengan insang yang dianugerahkan Allah kepadanya, sehingga ia dapat berenang dengan bebas di celah-celah batu karang yang indah. Semuanya merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah S.W.T.
Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud):
"Tidakkah kamu tahu bahawasanya Allah kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan juga burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui cara sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan".
(An Nuur: 41).
Jika seluruh makhluk yang ada di alam ini merasa bersyukur terhadap pemberian Allah terhadap mereka, maka sudah pasti manusia harus melebihi makhluk-makhluk yang lain dalam mengucapkan kesyukuran terhadap Allah.