“Adakah kamu menyangka bahawa Kami menciptakan kamu (dari tiada kepada ada) hanya saja-saja (sia-sia tanpa ada sesuatu hikmah pada penciptaan itu?) dan kamu (menyangka pula) kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-Mu'minun, 115).
PERJANJIAN ROH DENGAN ALLAH S.W.T.
Sebelum wujudnya jasad dalam diri kita ini, sesungguhnya kita telah mengadakan perjanjian dengan Allah S.W.T.
Kita telah berjanji akan mengabdi hanya kepada Allah semata. Di dalam diri manusia tersimpan bukti yang paling besar yang dapat dijadikan sebagai bukti bahawa ada Zat yang paling Agung yang telah menjadikannya.
Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud):
"dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan". (Az Zaariyat, 21).
Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud):
"Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?". Mereka menjawab: " Betul Engkau Tuhan Kami, kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ke-Esa-an Tuhan".
(Al- a'raaf, 172).
Jika manusia telah mengadakan perjanjian dengan Allah SWT ketika di alam azali, mengapa harus diingkari terhadap perjanjian yang telah dilakukan sendiri. Hanya mereka yang tidak mampu mengenal dirinya sendiri yang sesat dan kafir dari ketentuan yang telah Allah S.W.T. gariskan.
Allah S.W.T yang menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya yang penuh dengan hikmah kehidupan. Semuanya patuh dan taat sesuai dengan sunnatullah, sesuai dengan cara dan tujuannya masing-masing. Bahkan gugurnya sehelai daun dari atas pohon dan jatuh ke atas batu, semuanya berlaku atas perintah dari penciptanya.